ePerpus adalah layanan perpustakaan digital dengan konsep B2B (business-to-business). Kami hadir untuk memudahkan pengelolaan perpustakaan digital Anda.
ePerpus adalah layanan perpustakaan berbasis web milik Kompas Gramedia dengan konsep B2B (Business to Bussiness)
UNESCO menyebutkan bahwa minat baca di Indonesia cukup memprihatinkan, yakni hanya 0,001% orang Indonesia yang gemar membaca. Bisa dibayangkan dari 1000 orang, hanya 1 orang saja yang memiliki minat baca. Sangat ironis dengan kebiasaan orang Indonesia yang betah berlama-lama menatap layar gadget miliknya, hanya sekedar berselancar di media sosial atau bermain games.
Lewat gadget pula segala informasi mereka dapat dan dibagikan dengan mudah. Banyak berita HOAX tersebar tanpa ditelusuri kebenarannya. Mereka lebih mudah percaya berita dari media sosial dibandingkan portal berita ternama. Bagaimana dengan membaca buku? Ah, sepertinya buku sudah menjadi masa lalu saat mereka di bangku sekolah dulu. Banyak faktor yang melatarbelakangi rendahnya minat baca di Indonesia. Salah satu sumber menyebutkan bahwa kebiasaan orang Indonesia berbeda dengan negara Eropa seperti Inggris atau Finlandia.
Mereka membaca 25 buah buku dalam setahun atau sekitar 2 buku dalam satu bulan. Berbeda dengan di Indonesia, mereka lebih memilih untuk membeli paket data dibandingkan membeli buku. Dengan membeli paket data, mereka lebih mudah mengakses segala informasi tanpa batas dan tanpa limbah kertas.
Faktor lainnya adalah harga buku di Indonesia tergolong mahal. Jangankan untuk membeli buku, untuk kehidupan sehari-hari saja sangat sulit. Buku yang dibeli pun biasanya hanya dibaca satu kali, lalu dibiarkan menjadi koleksi, menumpuk di lemari dan tak pernah terjamah lagi. Hal inilah yang melatarbelakangi perpustakaan hadir dalam bentuk website. Kebiasaan orang Indonesia yang lebih suka berinvestasi di paket data, lebih menyukai mencari informasi secara online karena segala kemudahannya.
Mereka dapat memilih literatur yang dibutuhkan tanpa harus membeli, cukup pinjam saja di perpustakaan digital, maka semua kebutuhan literasi bisa terpenuhi. Dari latar belakang itulah Gramedia membuat ePerpus yang merupakan sistem perpustakaan terpadu berbasis web yang dapat digunakan dalam otomasi perpustakaan, meliputi pengadaan koleksi, pengembangan, sirkulasi, koleksi dan keanggotaan. ePerpus berusaha memberikan layanan berupa sistem perpustakaan berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan standar perpustakaan.
Kini pengguna dapat dengan mudah membuka cakrawala hanya dalam genggaman. Dengan adanya aplikasi perpustakaan online, kebutuhan akan literasi seperti semudah menjentikkan jari. Semua diakses secara online, maka pengguna tinggal berseluncur mencari buku-buku terbaik dari penerbit ternama. Tersedia ribuan buku yang dapat diakses dengan mudah, terutama bagi mahasiswa yang mencari literatur untuk pembuatan makalah, tugas akhir ataupun karya ilmiah. Semuanya dapat diakses secara gratis dan mudah. Tidak hanya bagi mahasiswa maupun pelajar, aplikasi perpustakaan online juga sangat bermanfaat bagi para profesional, institusi, sampai komunitas.
Pustakawan dapat mengontrol pengelolaan perpustakaan dengan mudah. Kini pengelolaan koleksi, sirkulasi, hingga membuat laporan tidak perlu lagi menginput data secara manual, cukup masuk ke halaman dashboard saja. Selain itu ePerpus memiliki tambahan fitur konten internal, tambahan fitur sesuai request, dan pinjam/unduh konten hanya sekali klik saja.
Secara otomatis laporan bisa dilihat dalam bentuk statistik yang lengkap dan menyeluruh. Pustakawan dapat melihat data pengguna yang meminjam dan buku apa yang sedang dipinjam secara otomatis.
Memiliki koleksi buku dari penerbit ternama dan terpercaya sudah pasti menjadi daya tarik bagi sebuah perpustakaan digital. Apalagi jika pengguna dapat mengakses dengan mudah dari gadget mereka.
Semua data perpustakaan akan tersimpan dengan aman di komputasi awan. Hanya admin dashboard yang bisa mengakses data perpustakaan dengan praktis dan efisien.
Kini tersedia custom logo gratis untuk menambah nilai jual perpustakaan digital Anda. Selain mendapat logo gratis, koleksi buku pun jauh lebih lengkap dan jumlah user lebih banyak.
Tak hanya pengguna yang dimanjakan dalam mengakses ePerpus, namun pustakawan juga tak kalah mudah dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan. Mereka juga bisa menghubungi tim support yang beroperasi selama 1×24 jam apabila membutuhkan bantuan.
ePerpus sudah tersedia dalam platform Android serta IOS. Semua pengguna dapat mengakses dengan mudah tanpa ada pengecualian.
ePerpus memiliki koleksi buku yang dapat memfasilitasi kebutuhan anggota akan literasi, serta peningkatan kualitas setiap individu. Harapannya, setiap anggota bisa meningkatkan pengetahuan dan kinerja agar menjadi lebih produktif.
Membaca juga bisa menjadi sarana informasi dan hiburan dikala senggang. ePerpus memiliki koleksi majalah, tabloid dan buku novel yang bisa diakses kapan saja.
ePerpus berperan dalam membangun koleksi yang menjadi kebutuhan informasi untuk kegiatan riset dan pembangunan produk instansi.
ePerpus senantiasa memberikan koleksi buku yang dibutuhkan untuk dijadikan rujukan atau pedoman demi meningkatkan pemahaman akan atas suatu pekerjaan yang mereka geluti.
Pandemi mengubah total sistem pembelajaran di Indonesia. Ketika sekolah tatap muka dibatasi, maka pembelajaran jarak jauh menjadi solusi. Hambatan dalam pembelajaran seperti ini adalah kesulitan untuk menyerap materi pelajaran, kurangnya latihan soal karena waktu yang terbatas, dan kurangnya literatur yang mendukung proses KBM. Kendala ini dapat diatasi dengan adanya ePerpus, dimana setiap anggota dapat mengakses ribuan buku terkait materi yang mereka pelajari setelah kegiatan belajar-mengajar selesai.
Untuk meningkatkan mutu di sekolah atau perguruan tinggi, perlu dipahami bakuan mutu yang telah ditentukan, termasuk mutu yang telah ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Standar yang ditetapkan meliputi standar ketersediaan tenaga pengajar yang memiliki kualifikasi jenjang pendidikan dan jabatan tertentu, sarana dan prasarana yang memadai untuk proses belajar-mengajar, salah satunya adalah ketersediaan perpustakaan yang lengkap dan memadai. Dengan hadirnya ePerpus, diharapkan akan membawa perubahan khususnya dalam kemudahan akses dan manajemen perpustakaan yang signifikan.
Salah satu kunci untuk mendukung terciptanya smart city dikutip dari luvne adalah adalah smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment. Faktor utama dalam semua kunci tersebut adalah digitalisasi. Maka dengan hadirnya ePerpus, diharapkan bisa menjadi jendela ilmu dan pusat informasi di setiap sudut kota.
Buku pelajaran penunjang KBM dirasa kurang lengkap? Buku yang diberikan dari sekolah kurang menarik? Ingin membaca buku cerita atau novel favorit tanpa harus membeli? Jangan kuatir, ePerpus adalah solusi bagi peserta didik yang ingin menambah pemahaman akan materi yang sedang dipelajari di sekolah.
Selain itu tersedia juga buku cerita anak hingga novel favorit yang bisa diakses kapan dan di mana saja. Anda bisa coba trial aplikasi ePerpus untuk menikmati kemudahannya. Tentu saja tak hanya peserta didik yang bisa menikmati koleksi ePerpus. Seluruh staf pengajar bisa mengakses ratusan buku sebagai penunjang KBM tanpa harus repot-repot membawa literatur ke rumah untuk mencari sumber pembelajaran.
Selain itu perpustakaan digital dapat menumbuhkan motivasi peserta didik dalam mengembangkan minat baca dan pemahaman tentang teknologi. implementasi perpustakaan digital terhadap kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan efektivitas
Di samping itu perpustakaan digital merupakan suatu usaha yang dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dalam memperoleh pengetahuan secara teknologi. Implementasi perpustakaan digital terhadap kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam upaya pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
Digitalisasi membawa dampak positif sekaligus negatif bagi pengguna, baik anak-anak hingga dewasa mendapatkan arus informasi yang liar tak terkendali. Hal itu dapat dicegah dengan kesadaran tiap sekolah, universitas, korporasi hingga komunitas yang menggalakan budaya baca agar minat baca kembali tumbuh. Masyarakat tidak ketergantungan akan sosial media, kemampuan literasi kembali tumbuh di setiap lini kehidupan, serta akses untuk membaca buku tak lagi sulit untuk didapatkan.
Pustakawan kesulitan untuk mengelola manajemen perpustakaan? Kini Anda tak perlu kuatir lagi dengan dalam mengelola katalog perpustakaan. ePerpus dirancang untuk memudahkan Anda untuk membuat katalog buku, mengatur sirkulasi hingga proses pinjam-meminjam. Aplikasi ePerpus memiliki tampilan yang user friendly, oleh karena itu Pustakawan bisa melakukan penelusuran dengan mudah dan cepat.
ePerpus dapat digunakan sebagai media sistem informasi perpustakaan yang dapat untuk mengolah data, buku, artikel, jurnal, majalah ilmiah, surat kabar, laporan riset dan semua bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan. Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan ini memiliki beberapa modul utama yakni;
Modul daftar pustaka
Modul data anggota
Modul layanan transaksi sirkulasi
Modul laporan buku tamu
Dengan sistem ini, pustakawan tidak lagi mengalami kesulitan dalam proses pelaporan terkait buku yang tengan dipinjam atau yang telah dikembalikan. Sistem informasi perpustakaan yang berbasis digital mengetahui rekam jejak aktivitas pengunjung, hingga buku yang paling sering dipinjam.
Selain itu sistem informasi manajemen juga mempermudah pengguna untuk mencari buku lebih leluasa, cepat dan nyaman. Hal ini tentunya disambut baik terutama bagi mahasiswa yang mencari sumber buku untuk penulisan skripsi atau karya ilmiah. Dengan Sistem Informasi Manajemen yang praktis akan memberikan kemudahan dalam mendapatkan sumber informasi yang mereka butuhkan. Tidak perlu lagi berlama-lama di perpustakaan, tak perlu membawa literatur untuk dibawa pulang, pengerjaan tugas akhir pun bisa dikerjakan dari rumah tanpa harus keluar biaya mendatangi perpustakaan.
Manfaat dari software perpustakaan digital adalah menghemat waktu, menghemat biaya, menghemat tempat, menghemat tenaga, memperoleh buku-buku terbaru, tidak perlu lagi ada biaya pemeliharaan penggantian buku yang usang atau rusak, serta dapat memberikan akses informasi dari berbagai sumber.
Meskipun banyak sekali kelebihan dalam mengakses aplikasi perpustakaan digital, bukan berarti perpustakaan berbasis website ini tidak memiliki kelemahan, terutama dalam masalah software, jaringan, atau kebiasaan pengguna itu sendiri.
Masalah software tentunya masalah yang lazim untuk ditemukan dalam dunia digital. Namun jangan kuatir karena ePerpus memiliki tim support yang senantiasa memberikan layanan terbaik demi kelangsungan layanan perpustakaan digital Anda.
Masalah jaringan yang tiba-tiba down karena jaringan tiap provider bisa saja terjadi. Bisa karena pengaruh cuaca atau masalah teknis yang terjadi di masing-masing provider. Solusinya adalah coba restart kembali dan tunggu beberapa saat hingga jaringan kembali normal. Masalah kebiasaan pengguna yang lebih menyukai membaca buku fisik dibandingkan buku digital. Ada tipikal pengguna yang enggak membaca dalam bentuk digital. Adanya rasa kepuasan tersendiri ketika membaca halaman demi halaman, dan tidak adanya gangguan baterai habis atau mata lelah karena radiasi layar ponsel.
Hal ini tentu saja dapat kita pahami, namun demikian ePerpus bisa menjadi pilihan disaat pengguna memerlukan buku untuk dibaca di mana saja tanpa harus repot membawa buku kemanapun.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membangun perpustakaan digital adalah :
Analisa kebutuhan
tahap awal untuk membuat suatu perpustakaan dibutuhkan analisa apakah sesuai dengan visi-misi perpustakaan suatu lembaga atau induknya, apakah sesuai dengan kebutuhan, dll.
Studi kelayakan
apabila penentuan kebutuhan sudah dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan studi kelayakan dengan komponen sbb:
1. Apakah secara teknis layak
2. Apakah secara ekonomi menguntungkan
3. apakah secara sosial diterima
Proses scan buku menjadi digital
Koleksi buku fisik harus diubah menjadi buku digital, itu pun harus melakukan perizinan kepada pemilik hak cipta.
Kriteria pemilihan software perpustakaan digital meliputi :
Acces points
software yang baik adalah software yang memiliki acces point yang banyak, setidaknya terdapat data yang dapat ditelusuri seperti judul, pengarang, dan subjek atau kombinasi ketiganya.
User friendly
sebuah software perpustakaan digital seharusnya mudah untuk digunakan tanpa harus melakukan pelatihan yang lama bagi pengguna. Tampilan harus dibuat praktis dan memudahkan untuk diakses.
Sustainability
Membangun perpustakaan merupakan investasi jangka panjang, oleh karena itu perlu dipertimbangkan hati-hati agar biaya tidak terbuang sia-sia. Apalagi jika software yang dipakai bukan dari pengembang profesional, resiko kerugian akan semakin besar.
Price
Pembuatan software perpustakaan digital tidaklah murah. Suatu software yang baik biasanya memiliki harga yang relatif mahal, sementara jika memilih yang murah, kualitasnya kurang memuaskan dan tidak memenuhi kebutuhan. Memang tidak mudah membuat suatu perpustakaan digital, selain prosesnya cukup rumit, memakan waktu, dan memerlukan biaya yang cukup mahal. Pemilihan vendor software pun harus kredibel dan memiliki garansi pemeliharaan.
Atas dasar itulah ePerpus hadir untuk memberikan solusi atas segala permasalahan dalam membuat suatu perpustakaan digital. Koleksi eBook dari penerbit utama sudah pasti tersedia, tidak perlu lagi mengubah dari buku fisik menjadi digital. Sadar akan biaya pembuatan aplikasi perpustakaan digital tidaklah murah dan cepat pengerjaannya, maka ePerpus menawarkan konsep Business to Business kepada sejumlah klien kami, yakni Sekolah, Universitas, Instansi, Korporasi dan Komunitas. Tersedia paket Reguler dan Premium yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan yayasan atau lembaga.
Saat ini ePerpus sudah bekerjasama dengan sejumlah sekolah, universitas, institusi, korporasi hingga organisasi besar yang tersebar di Indonesia. Salah satu sekolah yang bekerjasama dengan ePerpus adalah Sekolah Taruna Bakti Bandung, BPK Penabur, Al Izhar Jakarta, Yayasan Nitya Bhakti, SMAK Bhaktyarsa Maumere, St Ursula, St Theresia, SMP Marsudirini Bekasi, Al Azhar 22 Cikarang, SMAN 28 Jakarta, dll Sementara Universitas yang sudah bekerjasama dengan ePerpus adalah Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Aisyiyah Bandung, Universitas Komputer Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Singaperbangsa, Universitas Darma Persada, Universitas Ngurah Rai, FISIPOL UGM, STMA Trisakti, Poltekkes Aceh, Universitas Singaperbangsa Karawang, dll
Tak kalah dengan sekolah dan universitas, beragam institusi pemerintahan sudah melakukan kerjasama seperti Kementerian Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan, Perpusda Blitar, Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Dispusip Bandung, Dispusip Malang, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sejumlah Korporasi Indonesia turut mendukung program perpustakaan digital seperti Bank Central Asia, Bank Jabar, Bank Jateng, Nutrifood, PT FIF, PT Gudang Garam, Markplus Indonesia, PT Mugi Rekso Abadi, PT Angkasa Pura, dll.
Semoga dengan kerjasama yang terjalin dengan berbagai pihak bisa menumbuhkan minat baca demi memperkaya informasi dan literasi di Indonesia. Semoga dengan adanya perpustakaan digital, budaya baca bisa terbangun demi peningkatan kualitas dan performa yang lebih baik di setiap lini kehidupan.
Anda dapat menghubungi PIC untuk informasi lebih lanjut mengenai ePerpus
© 2016 – 2021 All Rights Reserved. ePerpus is a registered trademark of Gramedia Digital.